Friday, April 11, 2014

PROGRAM CERAMAH BAHAYA AJARAN SYIAH, 27. AL BASHIIR (البصير) MAHA MELIHAT, FADHILAT ZIKIR ASMAUL HUSNA "YA BASHIIR!", KEAJAIBAN CIPTAAN ALLAH PADA BADAN KITA

Tazkirah Jumaat
21 Mac 2014 (19 Jamadil Awal 1435)

PROGRAM CERAMAH BAHAYA AJARAN SYIAH

Anjuran JHEAINS dengan kerjasama Masjid Jamek Kundasang.

Tarikh : 24 Mac 2014 (Isnin)
Masa : Selepas Solat Maghrib
Tempat : Masjid Jamek Kundasang

Semua muslimin dan muslimat dijemput hadir


27. AL BASHIIR (البصير) MAHA MELIHAT

Al-Bashir berasal dari kata ba-sha-ra, yang arti harfiahnya adalah “melihat”. Dalam pengertian yang lebih luas, bashara bisa berarti ilmu atau kejelasan. Nabi Yusuf, sebagaimana dikutip dalam al-Qur’an, senantiasa melakukan dakwah kepada para terpidana dan petugas di lingkungan penjara dengan mengatakan: “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan bukti yang sangat jelas dan nyata (bashirah),” (QS. Yusuf: 108)

Arti lain, seperti yang sering dipakai oleh kaum sufi, adalah mata hati atau mata batin. Ada pula yang menyebutnya dengan indera keenam. Apa pun namanya, seseorang yang telah memiliki bashirah akan mampu melihat hal-hal yang ghaib. Ketika melihat sesuatu, ia tidak hanya melihat dengan mata kepalanya saja, tetapi menggunakan mata batinnya yang dapat menembus batas ruang dan waktu.

Bashirah dalam pengertian yang kedua tersebut hanya diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa berusaha mendekat atau melakukan taqarrub kepada Allah. Salah satu hamba-Nya yang jelas-jelas telah memiliki bashirah adalah Muhammad saw, sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Qur’an: “Telah diperlihatkan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.” (Al-Israa: 1).

“Tanda-tanda Kami” dalam ayat di atas tidak lain adalah sesuatu yang ghaib, terselubung, atau tersembunyi. Nabi Muhammad diberi kesempatan untuk menyaksikan peristiwa ghaib melalui mata batinnya. Tirai yang menyelubungi alam ghaib dibuka sehingga tidak ada lagi pembatas yang mengantarai Rasulullah saw dengan alam ghaib. Dengan begitu, peristiwa masa lalu, sekarang, dan yang akan datang, tertampang jelas di hadapannya.

Bashirah itu tidak hanya diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saja, tapi dalam batas-batas tertentu juga dikaruniakan kepada para hamba-Nya yang senantiasa taqarrub kepada-Nya. Dalam hadits Qudsi Allah berfirman:

“Dan seorang hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan melakukan ibadah-ibadah sunnat sehingga Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Akulah yang menjadi pendengarannya, penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya, serta kaki yang dijalankannya. Apabila ia memohon kepada-Ku pasti Ku-kabulkan. Jika meminta perlindungan, maka pasti Aku lindungi.” (HR. Bukhari)

Sebagai hamba Al-Bashir, kita harus menyadari bahwa seluruh aktifitas kita dilihat dan diawasi Allah. Bagi-Nya, tiada tempat yang tersembunyi. Dengan kesadaran itu, kita akan selalu memilih aktifitas yang baik dan mendatangkan manfaat. Sebaliknya, kita akan berusaha dengan sungguh-sungguh menghindari segala aktifitas yang sia-sia dan mendatangkan mudharat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Ketika terbersit keinginan untuk berbuat maksiat, sekecil apa pun, kita segera menyadari bahwa Allah (Al-Bashir) sedang mengawasi kita. Timbul rasa malu, kemudian ada dorongan dalam diri untuk segera meninggalkannya.

Keberuntungan seorang hamba dari ism ini menghendaki dua syarat. Pertama, ia harus mengetahui bahwa Allah SWT telah menciptakan baginya sepasang mata guna melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya yang terdapat di alam semesta ini dan melihat keajaiban-keajaiban keraajaan langit.

Ia harus menggunakan pandangannya itu untuk mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya. Kedua, haruslah ia mengetahui pula bahwa ia selalu berada dalam penglihatan Allah SWT. Karena itu ia tidak boleh meremehkan pandangan Allah tersebut. Alangkah lancang dan meruginya orang yang mengetahui bahwa Allah melihatnya, namun dikerjakannya juga perbuatan maksiat. Dan kalau ia mengira bahwa Allah tidak melihatnya, maka alangkah kufurnya ia.

http://esq-news.com/2011/berita/08/03/al-bashir-yang-maha-melihat.html

FADHILAT ZIKIR ASMAUL HUSNA "YA BASHIIR!"

"Ya Baashir!" Barangsiapa membaca ism ini sesudah mengerjakan solat Jumaat sebanyak seratus kali, niscaya Allah akan membukakan baginya pandangan mata batinnya dan ditunjuki-Nya kepada perkataan dan perbuatan yang baik.


KEAJAIBAN CIPTAAN ALLAH PADA BADAN KITA

1. Telinga manusia boleh mengesan ratusan ribu jenis bunyi yang berbeza.

2. 80% daripada diri kita adalah air.

3. Setiap jam, mata kita mampu memproses 36000 bit informasi.

4. Berat kulit manusia dewasa secara purata adalah kira-kira 4-5 KG.

5. Luas permukaan paru-paru manusia adalah sama dengan luas permukaan gelanggang tenis…

6. Ketika mata kita berkedip, kita sebenarnya memejamkan mata selama 0.3 saat. [ ]

No comments: