4 Oktober 2013 / 28 Zulkaedah 1434
ASMAUL HUSNA KE 14 : AL-MUSHAWWIR (YANG MAHA MEMBENTUK RUPA)
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Hasyr: 24)
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu. (Q.S. Al-Infithar: 6-8)
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. ali-Imran: 6)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Q.S. Al-A'raaf: 11)
Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S. Al-Mu'min: 64)
Al-Mushawwir secara bahasa berasal dari kata "shawwara" yang berarti memberi rupa dan subtansi bagi sesuatu, sehingga menjadi berbeda dengan yang lainnya. Allah al-Mushawwir, artinya Allah Maha Membentuk Rupa pada semua ciptaan-Nya. Manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan segala yang ada di alam ini diberi bentuk rupa yang terbaik oleh Allah. manusia adalah makhluk yang diberi bentuk rupa paling baik. Al-Qur'an menegaskan, "sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (Q.S. At-Tin: 4)
Kita bisa lihat wajah manusia, tidak ada yang sama. Alah-lah yang memberi bentuk wajah-wajah manusia itu. Ibarat sebuah bangunan yang telah selesai dibuat maka perlu diperindah dan diperhalus. Demikian pula dengan penciptaan manusia. Allah menciptakan manusia dengan ukuran tertentu yang tepat (Al-Khaliq), mengadakannya ke alam dunia dari tiada (Al-Bari'), kemudian memberikan bentuk rupa yang bagus (Al-Mushawwir).
Demikianlah makna Al-Mushawwir. Sekarang, bagaimana bentuk meneladani nama dan sifat Allah Al-Mushawwir? Meneladani nama dan sifat Allah Al-Mushawwir berarti ketika membuat sebuah karya, buatlah sebagus-bagusnya. Tidak hanya asal jadi, melainkan indah dan bermanfaat. Misalnya, kita membuat kursi dari anyaman rotan, buatlah dengan semenarik dan sebagus mungkin. Dengan demikian, selain memiliki nilai seni dan ekonomi yang tinggi, kita juga telah meneladani Al-Mushawwir.
Akhirnya, marilah kita berdoa, "Ya Allah Engkau telah membaguskan penciptaanku, maka baguskanlah pula akhlakku." (H.R. Ahmad)
Sumber: Rahasia Keajaiban Asma'ul Husna, Syarah Singkat Asma'ul Husna, Quantum Asma'ul Husna.
http://ruangpustaka.blogspot.com/2010/05/al-mushawwir-yang-maha-pembentuk.html
FADHILAT ASMA’UL HUSNA – AL-MUSHAWWIR
Yang Merupakan Makhluk./ Yang Membentuk Rupa (makhluknya) / Maha Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk / Maha Pereka – Ia reka segala-galanya, memberikan gambaran atau bentuk pada sesuatu yang berbeza dengan lainnya. Jika Al-Khaaliq adalah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Al-Baari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, manakala Al-Mushawwir pula ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya.
1. Sesiapa yang berzikir ‘Ya Mushawwir’ sebanyak 336 X atau lebih, maka Insya’Allah akan menjadi baik segala perbuatannya atau apa yang dikerjakannya.
2. Sekiranya sudah lama berkahwin tetapi masih belum mempunyai anak, maka seorang isteri cubalah ikhtiar ini dengan berpuasa 7 hari dari hari Ahad hingga Sabtu. Di waktu hendak berbuka puasa, ambil segelas air dan dibacakan ‘Ya Mushawwir’ sebanyak 21 X, Kemudian diminum air tersebut untuk berbuka puasa.
3. Bagi si suami, hendaklah berbuat perkara yang sama tetapi hanya dengan berpuasa selama 3 hari sahaja. Kemudian pada waktu hendak berjimak, bacalah zikir ‘Ya Mushawwir’ sebanyak 10 X. Insya’Allah akan dikurniakan anak yang soleh.
4. Jika perempuan mengandung tiada berdaya hendak melahirkan anak, hendaklah ia berpuasa selama 7 hari, dan sewaktu berbuka hendaklah ia menyebut ‘Ya Khaliq, Ya Baarii, Ya Mushawwir’ (Wahai Yang Maha Pembuat, Penjadi dan Pereka) sebanyak 3 X sebelum ia meminum air. Insya’Allah mudah bersalin dan permintaannya akan dikabulkan.
http://shafiqolbu.wordpress.com/2011/10/28/
MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
ORANG ALIM ITU PILIHAN ALLAH
Daripada Abu Hurairah Radhiallahuanhu; beliau berkata, telah bersabda Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam: “Sesiapa yang dikehendaki oleh Allah akan kebaikan padanya, maka sudah tentu Allah menjadikannya seorang yang mengerti berkaitan hal-hal agama.”
(Riwayat Ibnu Majah)
Keterangan:
Orang yang alim dalam ilmu agama ialah orang yang dipilih oleh Allah Subhanahu wataala, maka hidupnya akan dikelilingi dengan segala kebaikan. Hal demikian itu kerana orang yang memahami ilmu agama itu ialah orang yang mengerti akan kehendak-Nya dan peraturan-Nya serta hukum-hakam-Nya. Lalu dia akan mampu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wataala serta menjauhi segala larangan-Nya. Itulah makna “Takwa” yang dituntut daripada setiap Muslim.
(Sumber: 40 Hadis kelebihan ilmu dan ulama, Syeikh Ahmad Fahmi Zamzam)
No comments:
Post a Comment