Friday, September 10, 2010

AL-AWWAL, AL-AKHIR, KEUTAMAAN PUASA ENAM HARI SYAWAL, TAKUT YANG MEMBAWA KE SYURGA, KUTIPAN DANA UNTUK GAZA

Tazkirah Jumaat
10 September 2010 (1 Syawal 1431H)


FADHILAT ASMAUL HUSNA

73. AL-AWWAL - YANG TERDAHULU DENGAN TIADA PERMULAAN

"Ya Awwal!!" Barangsiapa yang mengamalkan zikir ini sebanyak 37 x setiap hari, InsyaAllah segala apa yang dihajati akan diperkenankan Allah.

74. AL-AKHIR - YANG KEMUDIAN DAN TIADA BERKESUDAHAN

"Ya Aakhir!" Amalkan berzikir sebanyak 200 x sesudah solat 5 waktu selama satu bulan, InsyaAllah Tuhan akan membuka pintu rezeki yang halal. Apabila dibaca setiap selesai solat Isyak sebanyak 1000 kali, InsyaAllah hatinya akan bersih dan bertambah kebaikan diakhir umurnya.


KEUTAMAAN PUASA ENAM HARI SYAWAL

Abu Ayyub al-Anshari radhiallaahu 'anhu meriwayatkan, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)

Imam Ahmad dan an-Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Puasa Ramadhan ganjarannya sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka bagaikan berpuasa selama setahun penuh." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hubban dalam "Shahih" mereka)

Dari Abu Hurairah radhallaahu 'anhu, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan lantas disambung dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun." (HR. al-Bazzar)

Pahala puasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal menyamai pahala puasa enam hari penuh, karena setiap hasanah (kebaikan) diganjar sepuluh kali kelipatannya, sebagaimana telah disinggung dalam hadits Tsauban di muka.

Membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki banyak manfa'at, di antaranya:

1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.

2. Puasa Syawal dan Sya'ban bagaikan shalat sunnah rawathib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan, karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah.

3. Membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah Ta'ala menerima amal seseorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan, "Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya." Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang melakukan sesuatu kebaikan lalu diikuti dengan yang buruk, maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.

4. Puasa Ramadhan dapat mendatangkan maghfirah atas dosa-dosa masa lalu. Orang yang berpuasa Ramadhan akan mendapatkan pahalanya pada hari Raya Aidil Fitri yang merupakan hari pembagian hadiah, maka membiasakan puasa setelah Aidil Fitri merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat ini. Dan sungguh tak ada nikmat yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa.

5. Dan di antara manfa'at puasa enam hari di bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup.

Ketahuilah amal perbuatan seorang mukmin itu tidak ada batasnya hingga maut menjemputnya. Allah Ta.a'a berfirman, "Dan sembahlah Tuhan-mu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." (QS. al-Hijr: 99)

Dan perlu diingat pula bahwa shalat-shalat dan puasa serta shadaqah yang dipergunakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala pada bulan Ramadhan adalah disyari'atkan sepanjang tahun, karena hal itu mengandung berbagai macam manfaat, diantaranya; ia sebagai pelengkap dari kekuarangan yang terdapat pada fardhu, merupakan salah satu faktor yang mendatangkan mahabbah (kecintaan) Allah kepada Hamba-Nya, sebab terkabulnya doa, demikian pula sebagai sebab dihapuskannya dosa dan dilipatgandakannya pahala kebaikan dan ditinggikannya kedudukan.

Sumber: Risalah Ramadhan, oleh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-Jarullah.

http://www.alsofwah.or.id/


TAKUT YANG MEMBAWA KE SYURGA

At-Tur [25] Dan (dengan berada dalam nikmat itu) mereka berhadap-hadapan satu sama lain sambil bertanya-tanya.

At-Tur [26] Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, semasa berada dalam kalangan keluarga kami, selalu merasa cemas takut (daripada berlaku derhaka kepada Allah),

At-Tur [27] “Maka Allah mengurniakan kami (rahmat dan taufikNya), serta memelihara kami dari azab neraka.

At-Tur [28] “Sesungguhnya kami dahulu tetap menyembahNya (dan memohon pertolonganNya). Kerana sesungguhnya Dia lah sahaja yang sentiasa melimpahkan ihsanNya, lagi Yang Maha Mengasihani”.

Kita perlu melatih diri supaya sentiasa takutkan Allah. Di dalam Syurga, ahli syurga bercakap sesama mereka ” Masa di dunia dulu kami sangat takutkan Allah, rupa-rupanya Allah itu sangat pengasih”. Takut itulah yang membawa mereka ke syurga.

http://nasbunnuraini.wordpress.com/2010/07/12/takut-yang-membawa-ke-syurga/


KUTIPAN DANA UNTUK GAZA

Tabung 1 untuk RM1, tabung 3 untuk RM3 hingga tabung 10 untuk RM10 SMSkan ke 32776. Dermalah dengan ikhlas atas nama kemanusiaan dan ajak keluarga dan kawan-kawan untuk menyumbang sama. Mungkin satu sen sumbangan anda dapat menyelamatkan nyawa anak Palestin. [ ]

Selamat Hari Raya Aidil Fitri Maaf Zahir & Batin

No comments: