29 Nov. 2013 (25 Muharram 1435H)
18. AL-FATTAH, YANG MEMBUKA SEGALA KEMENANGAN
"Sungguh Kami telah memberi kemenangan kepadamu dengan kemenangan yang nyata." (QS. Al-Fath: 1)
Adalah Allah swt yang memiliki sifat dan nama Al-Fattaah yang sebenar-benarnya, sebab Dialah yang membuka segala hal yang tertutup menyangkut perolehan yang diharapkan oleh setiap hambaNya. Hati manusia yang tertutup dibuka olehNya melalui pintu hidayah sehingga terisi kebenaran dan jalinan cinta. Fikiran manusia yang tertutup dibuka olehNya melalui ilmu pengetahuan sehingga semua kesulitan dapat ditemukan jawabannya, dan semua masalah dapat ditemukan penyelesaiannya. Pintu rezeki hamba yang tertutup dibuka olehNya melalui kegiatan ekonomi sehingga mereka menjadi kaya dan berkecukupan. Allah, Al-Fattah yang membuka segala kekurangan menjadi cukup, bahkan berlebih.
Al-Fattah telah memberi kemenangan yang nyata kepada Rasulullah dan kaum muslimin ketika berhasil merebut kembali kota Makkah, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Fath (48) ayat 1. Kemenangan itu kemudian disempurnakan dengan berbondong-bondongnya manusia memasuki ajaran Islam, sebagaimana firmanNya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat menusia memasuki agama Allah secara berbondong-bondong.” (QS. An-Nashr: 1-2)
Allah tidak hanya memberi kemenangan kepada Rasululah dan para sahabatnya, juga kepada setiap hambaNya, termasuk kita. Bukankah kita sering diperhadapkan masalah yang awalnya musykil, kemudian tiba-tiba kita memperoleh secercah cahaya petunjukNya sehingga benang kusut yang kita hadapi terurai dengan sangat mudahnya?
Bukankah kita juga sering menghadapi kesulitan ekonomi, kemudian tiba-tiba langkah kita terbimbing untuk melakukan langkah-langkah bisnes yang kemudian memberikan keuntungan yang sebelumnya terasa musykil? Dialah Al-Fattah, yang telah membuka pintu rezeki kita. Dia, Al-Fattah terus bekerja memberi pertolongan kepada kita, membuka jalan agar kita sukses dan memperoleh kemenangan dalam menempuh kehidupan di dunia dan selamat hingga di akhirat dengan memperoleh surgaNya. Dialah, Al-Fattaah yang membuka pintu surgaNya lebar-lebar untuk kita yang menaatiNya.
Sekarang, bagaimana mempraktikkan Al-Fattaah dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana meneladani akhlaq Allah, Al-Fattah dalam kehidupan peribadi, keluarga, dan dalam kehidupan sosial?
Sebagai individu kita harus senantiasa membuka hati dan fikiran kita untuk menerima kebenaran. Kita tidak boleh sombong, sebab Ilmu Allah hanya tercurah kepada mereka yang tidak menyombongkan diri. Allah berfirman:
“Aku akan memalingkan dari ayat-ayatKu orang-orang yang takabbur di muka bumi tanpa alasan yang benar.” (QS. Al-A’raaf: 146)
Orang yang meneladani sifat Al-Fattah akan senantiasa terbuka untuk menerima pendapat orang lain. Mereka tidak merasa benar sendiri dan tidak mau menang sendiri. Mereka yakin bahwa kebenaran yang hakiki hanya dari Allah, sedangkan kebenaran yang lain bersifat relatif. Karenanya mereka tidak memutlakkan pendapatnya sendiri.
Orang yang mempraktikkan Al-Fattaah dalam dirinya akan senantiasa termotivasi menghadapi hidup. Mereka tidak mudah patah arang atau frustrasi hanya karena suatu kegagalan. Yang mereka takutkan dalam kehidupan ini hanya satu, yaitu bila Allah menutup pintuNya, Dia tak lagi peduli kepadanya, dan membiarkannya terumbang-ambing dalam kesesatan.
http://esq-news.com/asmaul-husna/2010/12/16/al-fattah-yang-membuka-segala-kemenangan.html
FADHILAT AL-FATTAH:
Dizikir ‘Ya Fattah’ sebanyak 71 X selepas selesai solat Maghrib. Insya’Allah hati kita akan dibuka oleh Allah sehingga mudah menerima nasihat agama.
Apabila dibaca ‘Ya Fattah’ sebelum atau sesudah solat Subuh sebanyak 70 X dengan dua tangan diletakkan ke atas dada, Insya’Allah hati akan bersih dan bercahaya, dimudahkan segala pekerjaan dan keluar cinta dunia dari hatinya.
Sesiapa mewiridkan ‘Ya Fattah’ berulang kali secara istiqamah, Insya’Allah akan terbuka hatinya dan diberikan jalan untuk berjaya.
http://shafiqolbu.wordpress.com/2011/11/02/
MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
BAHAYA RIBA
1. Pengamal Riba Umpama Berzina Dengan Ibu Bapa Sendiri.
Rasulullah SAW bersabda: “Riba mempunyai 73 pintu. Riba yang paling ringan (dosanya) seperti seorang lelaki berzina dengan ibunya.” (HR Ibnu Majah, 2/764; Al-Hakim: Sahih menurut syarat Bukhari dan Muslim)
2. Lebih Berat dari 36 Kali Zina.
Rasulullah SAW bersabda: “Satu dirham Riba yang dimakan oleh seorang lelaki dalam keadaan ia mengetahuinya lebih buruk dari berzina sebanyak 36 kali.” (Musnad Ahmad , 2/225; Ad-Dar Qutni, hlm 295; Albani mengatakan sahih dalam Ghayatul Maram fi Takhrij Hadis Al-Halal wal Haram lil Qaradhawi, hlm 103)
3. Riba Adalah Salah Satu Dari Dosa Terbesar.
Ia berdasarkan hadis Rasulullah SAW: “Jauhilah tujuh dosa besar: syirik, sihir, membunuh tanpa hak, makan harta anak yatim, makan riba, lari dari medan peperangan (kerana takut) dan menuduh perempuan yang suci dengan zina (tanpa saksi adil).“ (HR Bukhari dan Muslim)
Pengajaran:
Awasilah dari terjerumus kepada bahaya riba. Kesannya amat bahaya. Hidup di dunia akan ditarik keberkatan dan rahmat. Di akhirat tiada tempat baginya di syurga. Maka bertaubatlah. Belajarlah bersungguh tentang riba.
No comments:
Post a Comment