Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah
kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu antara
Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur.
Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada
sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi.
Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu,
karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang
terpenting adalah Ka'bah.
Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain
bodoh.
Bodoh disini bukan dalam intelegensianya namun dalam
pemikiran moral.
Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi.
Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat
berkumpul di tempat-tempat ramai.
Masa Awal
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan
kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab
Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal
Tahun Gajah (571 masehi).
Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman
jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan
menyembah berhala.
Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya
Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan.
Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal
dunia.
Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya
Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib.
Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti
Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu
yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai
mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya.
Setelah tiga tahun
menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga
disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian
menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke
Madinah.
Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah
dasar permulaan perhitungan kalender Islam.
Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar
(kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah),
sehingga semakin kuatlah umat Islam.
Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang
kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan.
Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang
antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian
Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan.
Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh
kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh
umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah.
Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah
memeluk agama Islam.
Khalifah Rasyidin
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti
pemimpin yang baik diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh
kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib.
Pada masa ini umat
Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi.
Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan
mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah
meninggalnya Muhammad.
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib
berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan
Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak.
Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta
rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.
Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam
berganti dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut
"khalifah", atau kadang-kadang "amirul mukminin",
"sultan", dan sebagainya.
Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan
orang yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam
satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan
kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani
Utsmaniyyah.
Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya
salah satu kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu.
Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama,
filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah
mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung.
Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai
negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7
sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya
kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan
munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk
"kesultanan"; misalnya Kesultanan Safawi,
Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan
Kesultanan Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki
kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia.
Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan
tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian
dari kekhalifahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan
Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa.
Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara
nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas
Perang Dunia I.
Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad
V.
Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di
pimpin oleh mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak
dan diganti menjadi republik.
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah
shahādatāin ("dua kalimat persaksian"),
yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah"
— yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan
Allah".
Adapun bila seseorang
meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah
dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam
dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur'an kepada
Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa
al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber
fundamental Islam.
Mereka tidak
menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai pembaharu
dari keimanan monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi lainnya.
Tradisi Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen
telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah
teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an sebagai kitab suci dan
pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad.
melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak
ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2).
Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an
hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam
juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan
sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain)
melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya.
Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh
firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia.
Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa
al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai
penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam juga meyakini bahwa agama yang dianut oleh
seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan
demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni
imannya) maka menjadikannya seorang muslim.
Pandangan ini meletakkan
Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi
Ibrahim as.
Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering
disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua
mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%).
Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada
ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam
ketika itu.
Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga
di sebagian besar Afrika dan Asia.
Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di
Eropa Timur dan Rusia.
Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di
bagian lain dunia, seperti Eropa Barat.
Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab, 30% di
subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar
populasi.
Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah
Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam
Syi'ah adalah Iran dan Irak.
Doktrin antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah
(kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad).
Namun secara umum, baik Sunni maupun Syi'ah percaya pada
rukun Islam dan rukun iman walaupun dengan terminologi yang berbeda.
Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4
milyar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara
Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan,
India dan Bangladesh.
Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di
Indonesia.
Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang
signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan
Rusia.
Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun,
sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%.
Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan
pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia.
Beberapa pendapat
menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara
Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di
dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim
Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah
menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara
Barat.
Islam Adalah Agama Terakhir sebagai Penyempurnaan.
Mempunyai Nabi Terakhir Yaitu : Nabi Muhammad SAW.
Kitab Suci :Al QUran
Rumah ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid.
Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain salat
berjama'ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji
(membaca Al-Qur'an) dan lain sebagainya.
DiAmbil dari Wikipedia Indonesia
No comments:
Post a Comment