Thursday, January 30, 2014

Tazkirah Jumaat 24 Jan. 2014 (22 Rabiul Awal 1435) : AMALAN SYURA LEBIH DEKAT KEBENARAN, FILSAFAT HIDUP RASULULLAH (SIRI IV), INGATAN BAGI PELUPA: SIFAT HIKMAT TIDAK PERLU BERLEBIHAN

Tazkirah Jumaat
24 Jan. 2014 (22 Rabiul Awal 1435)

AMALAN SYURA LEBIH DEKAT KEBENARAN

SABDA Rasulullah SAW yang bermaksud: "Sesiapa yang hendak melakukan sesuatu urusan umat Islam hendaklah bermesyuarat nescaya Allah memberikan taufik bagi memperelokkan urusan mereka." - Hadis riwayat at-Tabrani

Dalam proses membuat keputusan, perkara asas ialah membuat perbincangan yang mengambil kira mengenai nilai, matlamat dan sumber untuk melaksanakan sesuatu tindakan.

Mengambil keputusan menerusi syura adalah lebih terjamin ketetapan dan kewajarannya. Ia berbeza daripada keputusan dibuat bersendirian di mana keputusan dibuat sering menimbulkan kesilapan dan sukar mendapat kerjasama ikhlas daripada mereka terbabit.

Amalan syura, kebenaran tidak diukur daripada suara ramai sebaliknya syura adalah interaksi pemikiran di kalangan ahli bagi menghasilkan sesuatu pendapat dan pandangan yang benar. Oleh itu dalam syura suara majoriti bukanlah mutlak, tetapi hujah berdasarkan ilmu yang menzahirkan sesuatu kebenaran.

Kebenaran mutlak datangnya daripada Allah. Jika manusia mengamalkan syura dalam lingkungan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, menggunakan kaedah ditentukan Allah, keputusan mereka akan lebih hampir kepada kebenaran. Ia cukup selamat dijadikan landasan untuk bertindak dan beramal.

Sumber: Jabatan Kemajuan Islam Malaysia

http://agamaberitaharian.blogspot.com/2010/03/amalan-syura-lebih-dekat-kebenaran.html


FILSAFAT HIDUP RASULULLAH (SIRI IV)

4. Keempat : Rasul pernah ditanya : "Wahai Rasulullah! Suami dan isteri yang paling baik itu bagaimana? Rasul menjawab : "Suami yang paling baik adalah suami yang sikap dan ucapannya selalu lembut terhadap isterinya, tidak pernah bicara kasar, tidak pernah bersikap kasar, tidak pernah menyakiti perasaan isterinya, tetap menghormati dan menghargai isterinya.

Sebab ada sikap seorang suami yang suka mengungkit-ungkit segala kekurangan isterinya, sehingga dapat menyinggung perasaannya, yang demikian termasuk suami yang tidak baik biarpun harta dan wangnya banyak. Hakikatnya suami yang tidak baik iaitu suami yang kasar terhadap isterinya. Dan seorang laki-laki yang mulia ialah yang bisa memuliakan kaum wanita, tidak suka memperkecilkannya.

Sampai-sampai Rasul masih membela kepada kaum wanita beberapa saat sebelum beliau wafat. Beliau sempat berpesan: "Aku titipkan nasib kaum wanita kepadamu". Diulangnya tiga kali.

5. Kelima : Rasul pernah ditanya, "Wahai Rasulullah! Orang yang benar itu yang bagaimana? Rasul menjawab,"Apabila dia berbuat salah segera bertaubat, kembali kepada jalan yang benar. Oleh kerana itu para filosof mengatakan, "Orang yang benar adalah bukan orang yang tak pernah melakukan kesalahan, tapi orang yang benar adalah mereka yang sanggup mengendalikan diri dari perbuatan yang terlarang dan bila terlanjur melakukannya, ia memperbaiki diri dan tidak mengulangi perbuatan yang salah itu. Ibarat anak sekolah mengerjakan soal, kalau salah tidak jadi masalah, asal setelah dikoreksi tidak mengulangi kesalahannya.

Kesalahan yang sudah terlanjur, selama masih mau bertaubat tidak jadi masalah. Oleh kerana itu, segala hukuman, seperti hukuman administrasi dalam kepegawaian, selalu didasarkan atas beberapa pertimbangan.

Maka berbagai pertimbangan perlu dilakukan sehingga ada kesempatan bagi orang tersebut untuk memperbaiki kesalahannya, agar dia bisa kembali menjadi orang yang baik. Nabi Muhammad SAW bersabda : Yang ertinya: "Walaupun engkau pernah melakukan kesalahan sehingga langit ini penuh dengan dosamu, asal saja kamu bertaubat, pasti akan terima oleh Allah".

Oleh : Al-Ustadz Drs. Burhanuddin

https://www.facebook.com/pages/Islamic-Articles/398821230148428


INGATAN BAGI PELUPA: SIFAT HIKMAT TIDAK PERLU BERLEBIHAN

HIKMAT ertinya bijaksana, iaitu keutamaan diberikan Allah kepada manusia supaya dapat mengendalikan syahwatnya dan kemarahannya, jangan sampai memesongkan. Ahli hikmat dinamakan seorang hakim atau kata jamaknya hukama.

Lukman digelar Al-Hakim kerana banyak mengajarkan sifat hikmat itu kepada anaknya untuk mengendalikan akal budi. Sifat hikmat perlu di pertengahan, tidak terlalu ke atas hingga melebihi daripada sepatutnya dan jangan terlalu kurang supaya tidak mendatangkan kerugian.

Hikmat yang berlebihan tidak dinamakan hikmat tetapi cerdik buruk. Cerdiknya tidak memberi manfaat, tetapi merugikan orang lain kerana mana yang tunduk ditekan, mana yang tinggi dipanjat. Cerdik buruk berisi senyum tetapi dalam senyum tersimpan perasaan dengki.

Mulut keluar perkataan manis, laksana bubur bercampur santan dan gula tetapi tersimpan racun yang mematikan.

Orang bodoh tidak ada hikmatnya kerana fikirannya tidak lebih daripada barang yang ada di mukanya.

Dia tidak mengerti akibat. Jika datang seorang penipu menepuk, memberinya sebatang rokok dengan kertas untuk ditandatangani, dia tidak keberatan menandatangani kertas itu.

Bodoh adalah penyakit berpunca daripada tabiat atau keturunan yang sukar disembuhkan. Namun, ada yang kata boleh disembuhkan jika ditimpa penyakit lain. Bagi yang bodoh disebabkan kurang pendidikan, boleh diatasi dengan pembelajaran. Ada juga penyakit pada orang pintar, tetapi tidak tahu harga diri, tiada perasaan malu dan kurang darjat. Orang gila dapat dikenal daripada kelakuannya dan orang bodoh dapat dikenal daripada aksi dan tutur katanya.

http://agamaberitaharian.blogspot.com/2010/02/ingatan-bagi-pelupa-sifat-hikmat-tidak.html

Saturday, January 18, 2014

Tazkirah Jumaat 17 Jan. 2014 (15 Rabiul Awal 1435) : ASMAUL HUSNA : 22. AL KHAFIDH, 23. AR RAFI’, FILSAFAT HIDUP RASULULLAH (SIRI III), RAHSIA ZIKIR

Tazkirah Jumaat
17 Jan. 2014 (15 Rabiul Awal 1435)

ASMAUL HUSNA : 22. AL KHAFIDH, 23. AR RAFI’

Kedua ism ini merupakan asma Allah yang diriwayatkan di dalam khabar (hadis); keduanya termasuk sifat fi’il Allah, yaitu meninggikan orang yang dikehendaki-Nya dengan memberikan nikmat-nikmat-Nya, dan merendahkan orang yang dikehendaki-Nya dari pangkatnya dengan siksaan-Nya.

Dikatakan bahwa Al-Khafidh itu ialah Dzat yang merendahkan musuh-musuh-Nya dengan kehinaan, dan Ar-Rafi’ itu ialah Dzat yang meninggikan wali-wali-Nya dengan kemenangan.

Ada pula pendapat yang mengatakan, bahwa Al Khafidh itu ialah Dzat yang merendahkan orang-orang kafir dengan kesialan, dan meninggikan orang-orang beriman dengan kebahagiaan. Meninggikan aulia-Nya dengan mendekatkan mereka kepada-Nya dan merendahkan musuh-musuh-Nya dengan menjauhkan mereka dari-Nya.

Barangsiapa telah dibersihkan musyahadah-nya dari takhayul dan dibebaskan keinginannya dari nafsu tercela, maka ia telah diangkat Allah kepada derajat malaikat muqarrabin. Dan barangsiapa terbatas musyahadah-nya pada segala yang dapat dirasakan saja dan kemauannya pada hawa nafsu yang juga dimiliki oleh hewan, maka tandaanya ia telah direndahkan oleh Allah ke tingkat yang serenndah-rendahnya. Dan ini semua tidak bisa dilakukan keecuali oleh Allah SWT; hanya Dialah yang berkuasa merendahkan dan meninggikan.

Di antara syarat keberuntungan seorang hamba dari ism ini adalah agar ia meninggikan kebenaran dan merendahkan kebatilan. Yaitu dengan jalan membantu (menolong) kebenaran dan menentang kebatilan. Memusuhi musuh-musuh Allah guna merendahkan mereka, dan menolong wali-wali Allah untuk meninggikan mereka.

Khasiatnya

Barangsiapa membaca Al Khafidh sebanyak lima ratus kali, maka semua hajatnya akan dipenuhi Allah. Dan barangsiapa membaca Ar Rafi’ sebanyak tujuh puluh kali, niscaya ia akan selamat dari gangguan orang-orang yang aniaya.

http://www.ulilalbab.com/2011/07/23-al-khafidh-24-ar-rafi.html


FILSAFAT HIDUP RASULULLAH (SIRI III)

3. Ketiga : Rasul pernah ditanya, orang yang paling beruntung itu yang bagaimana? Rasul Menjawab : Yang ertinya : "Barang siapa yang keadaannya hari ini kualiti hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka dia adalah orang beruntung".

Kalau kita bandingkan dengan tahun kemarin, ilmu dan ibadahnya, dedikasinya, etika kerja, disiplin kerja meningkat, dan akhlaknya semakin baik, orang tersebut adalah orang yang beruntung. Dengan kata lain filsafat hidup Rasulullah yang ketiga adalah "Tiada hari tanpa peningkatan kualiti hidup".

Pernyataan Rasul yang kedua : Yang ertinya: "Barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi".

Jika amalnya, akhlaknya, ibadahnya, kedisplinannya dan dedikasinya tidak naik dan juga tidak turun maka orang tersebut termasuk orang yang merugi.

Sementara orang bertanya: Kenapa dikatakan rugi padahal segala-galanya tidak merosot? Bagaimana dikatakan tidak rugi, mata sudah bertambah kabur, uban sudah bertabu, giginya sudah pada gugur dan sudah lebih dekat dengan kubur, amalnya tidak juga bertambah, kualiti hidup tidak bertambah maka ia adalah rugi. Dan Rasul mengatakan selanjutnya :

Yang ertinya : "Barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka orang semacam itu dilaknat oleh Allah".

Oleh karena itu pilihan kita tidak ada lain kecuali yang pertama, yakni tidak ada hari tanpa peningkatan kualiti hidup. Sebagai umat Islam, kedispilinan, dedikasi, kepandaian, kecerdasan, keterampilan harus kita tingkatkan, agar kita termasuk orang yang beruntung.

Oleh : Al-Ustadz Drs. Burhanuddin

https://www.facebook.com/pages/Islamic-Articles/398821230148428


RAHSIA ZIKIR

Dalam sebuah firmanNya Allah mengingatkan dan menjelaskan, sesungguhnya orang yang berzikir itu mendapat keuntungan. Allah tidak sengaja memberi penjelasan itu apa lagi bertujuan untuk menipu kerana Dia terpelihara dari sifat-sifat keji begitu. JanjiNya adalah tepat dan benar. Sudah tentu orang yang mengingatiNya (berzikir) itu akan mendapat keuntungan dan pahala yang besar, baik di akhirat ataupun di dunia ini.

FirmanNya : "Sesungguhnya (wajib) beruntung bagi mereka yang membersihkan (hati) dan (dengan) berzikir menyebut nama Tuhannya (serta) mendirikan Solat."  Al-A'laa 14-15

Firman Allah Ta'ala : "Dan serulah Ia (Allah) dengan mengikhlaskan agama bagiNya." Al-A'raaf 29

Sebenarnya banyak rahsia ataupun keuntungan yang bakal diperolehi oleh seseorang yang kuat berzikir kepada Allah. Seperti yang telah diterangkan dalam bab-bab terdahulu, keuntungan itu satu realiti yang tidak boleh dinafikan.

Antara firmanNya : "Ingatlah hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tenteram."

dan lagi : "Kerana itu ingatlah kepadaKu nescaya Aku ingat kepadamu dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan jangan kamu mengingkari nikmatKu." Al-Baqarah 152

Zikir merupakan penawar untuk mengubat batin, membersih batin, menyuci batin, menggemuk batin dan paling penting membuka "Nur Qalbi" serta menghancurkan ketulan darah kotor yang bergantung/bergayut di hujung jantung, yang dinamakan "Istana Iblis" itu. Itu yang lebih penting. Kuasa yang ada kepada zikir ia boleh menerangi seluruh hati kita dengan Cahaya Allah (Nurrullah). Ini akan berlaku apabila kita sudah memperolehi apa yang dinamakan "Piala" zikir.

https://www.facebook.com/pages/Islamic-Articles/398821230148428

Tazkirah Jumaat 10 Jan. 2014 (8 Rabiul Awal 1435) : MEMBELANJAKAN HARTA KE JALAN ALLAH DI PAGI HARI, KISAH KALKATU, FILSAFAT HIDUP RASULULLAH (SIRI II)

Tazkirah Jumaat
10 Jan. 2014 (8 Rabiul Awal 1435)

MOTIVASI DARIPADA HADIS NABI SAW
(DARIPADA USTAZ MOHAMAD RAZI BIN HAJI ZULKIFLI, BENTONG, PAHANG DARUL MAKMUR)
MEMBELANJAKAN HARTA KE JALAN ALLAH DI PAGI HARI

Dari Abu Hurairah R.A sesungguhnya Nabi S.A.W  bersabda: “ Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah GANTI bagi orang yang BERINFAQ”, sedangkan yang satu lagi berdoa: “ Ya Allah, berilah KEMUSNAHAN bagi orang yang MENAHAN (tidak membelanjakan hartanya)”. (Hadis Riwayat  Bukhari 5/207)

Keterangan:

1. Nabi S.A.W mengambarkan keuntungan yang bakal diraih seseorang yang rajin berinfak (memberi sumbangan) di pagi hari.

2. Nabi SAW juga mengambarkan kerugian yang bakal dideritainya bilamana dia tidak berinfak (memberi sumbangan) di pagi hari.

3. Tidak akan rugi bagi mereka yang suka memberi.


KISAH KALKATU

Allah tidak menjadikan sesuatu dengan sia-sia meskipun dalam kejadian nyamuk, lalat atau kalkatu. Ia mengandungi hikmah dan pengajaran kepada manusia yang mahu memikirkannya.

Jika mengikut logik manusia, kenapalah Allah menjadikan nyamuk sedangkan ia bahaya kepada kesihatan. Sebenarnya dalam kejadian nyamuk banyak rahsia yang manusia sendiri tidak mengetahuinya. Allah MAHA BIJAK dan MAHA MENGETAHUI.

Pada satu malam yang sunyi lagi gelap, keluarlah satu kumpulan kalkatu entah dari mana menuju ke satu tempat yang terang dan bercahaya.Berpusu-pusu berterbangan ke arah beberapa buah pelita yang dipasang di halaman rumah. Aku lihat kesemua kalkatu itu menerkam ke tempat itu. Setiap kali terkam setiap kali kalkatu itu jatuh dan binasa satu persatu. Binasa disebabkan oleh api yang panas itu. Ada seekor yang tak mati sekaligus dan mampu terbang lagi.Tetapi ia tidak serik kerana kepanasan, malah ia sendiri lihat dengan mata kepalanya ramai kawannya yang tersungkur ke bumi.

Namun itu tidak memberi pengajaran kepada kalkatu itu, mungkin kerana kedegilan dan keseronokan melulu.Tanpa berfikir panjang, kalkatu itu menerkam sekali lagi. Kali ini ia tidak bernasib baik dan menempah maut.

Termenung aku sejenak. Apa hikmah Allah jadikan kalkatu? Di hati kecilku berkata sebodoh-bodoh kalkatu pun ada baiknya kerana selepas kematian itu tidak dibangkitkan lagi di akhirat. Sebaliknya aku terfikir ramai manusia ketika ini berotakkan kalkatu.

Mereka tahu dadah itu bahaya, namun masih mengambilnya. Mereka tahu tidak bersembahyang boleh menjerumuskan dirinya ke dalam neraka, namun masih tak hendak bersolat. Mereka tahu merokok membahayakan kesihatan, namun masih menghisap. Mereka tahu berjudi itu haram namun tetap berdegil tikam ekor. Mereka tahu berzina itu dosa, namun tetap melakukannya. Mereka tahu syurga penuh kenikmatan tapi menjauhinya. Mereka tahu neraka penuh dengan azab tapi ramai yang hendak ke sana. Mereka tahu syaitan itu musuh utama tapi mengambil mereka sebagai kawan.

Banyak lagi aksi manusia sekarang yang bertubuhkan manusia namun hakikatnya berotakkan kalkatu.

MORAL & IKTIBAR

Allah memberikan otak kepada manusia untuk berfikir. Jika tidak digunakan atau disalahgunakan manusia akan rugi malah lebih dahsyat daripada kalkatu .

Kebanyakan manusia tertipu dengan kemanisan dunia tanpa memikirkan kemanisan akhirat .Berbondong-bondong manusia mengejar kebahagiaan, hiburan dan kelazatan dunia sahaja pada hakikatnya adalah mengejar api neraka.

Siapa dan dimanakah kita? Adakah kita juga seperti kalkatu itu? Hanya kita sendiri yang mengetahuinya........


FILSAFAT HIDUP RASULULLAH (SIRI II)

2. Kedua : Rasul pernah ditanya, wahai Rasulullah! Orang yang paling baik itu yang bagaimana? Rasul menjawab : Yang artinya : "Sebaik-baiknya diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya".

Rasulullah juga mengatakan, "Seburuk-buruknya manusia yaitu mereka yang panjang umurnya tapi jelek perbuatannya".

Permasalahannya sekarang bagaimana agar kita mendapat umur yang panjang. Sementara orang ragu, bukankah Allah telah menentukan umur seseorang sebelum lahir? Pernyataan ini memang benar, tapi jangan lupa Allah adalah Maha Kuasa menentukan umur yang dikehendaki-Nya.

Adapun resep agar umur panjang sebagaimana resep Rasulullah : Secara lahiriyah, kita semua sependapat untuk hidup sehat, harus hidup teratur, makan yang bergizi serta menjaga kondisi dengan berolahraga yang teratur.

Secara spiritual orang yang ini panjang umur ada dua resepnya:

1. Pertama : Suka bersedekah yakni melepaskan sebahagian hartanya di jalan Allah untuk kepentingan masyarakat, anak yatim, fakir miskin maupun untuk kepentingan agama. Dengan kata lain orang yang kikir atau bakhil sangat mungkin umurnya pendek.

2. Kedua : Suka silahturahmi, Silah berarti hubungan dan rahmi berati kasih sayang, jadi suka mengakrabkan hubungan kasih sayang dengan sesama, saling kunjung atau dengan saling kirim salam.

Sementara para ahli tafsir menyatakan sekalipun bukan umur itu yang bertambah misalnya 60 tahun, karena sering silahturahmi meningkat menjadi 62 tahun, banyak sedekahnya menjadi 65 tahun. Kalau bukan umurnya yang bertambah, setidak-tidaknya berkah umur itu yang bertambah. Umurnya tetap tapi kualitas dari umur itu yang bertambah.

Oleh : Al-Ustadz Drs. Burhanuddin

https://www.facebook.com/pages/Islamic-Articles/398821230148428

Tazkirah Jumaat 3 Jan. 2014 (1 Rabiul Awal 1435) : 21. ASMAUL HUSNA : AL BAASITH (MAHA MELAPANGKAN), FILSAFAT HIDUP RASULULLAH (SIRI I)

Tazkirah Jumaat
3 Jan. 2014 (1 Rabiul Awal 1435)


21. ASMAUL HUSNA : AL BAASITH (MAHA MELAPANGKAN)
الباسط

"Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambaNya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi..." [Q.S. Asy-Syura: 27]

Al Baasith secara bahasa berarti keterhamparan, memperluas atau melapangkan. Allah Al Baasith, artinya Allah melapangkan segala sesuatu menurut hikmah kebijaksanaanNya. Allah melapangkan rezeki orang-orang (seperti orang yang bersyukur) yang Dia kehendaki. Dia melapangkan hati siapa saja yang Dia kehendaki.

"Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya dan (Dia) pula yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." [Q.S. Al Ankabut: 62]

"Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki)..." [Q.S. Ar-Ra'd: 26]

Demikian pula Allah melapangkan hati orang yang Dia kehendaki, diantaranya orang yang sungguh-sungguh mencari hidayah Allah.

"Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam..." [Q.S. Al-An'am: 125]

Ketika kita senantiasa ingat dan taat kepada Allah maka hati menjadi tenteram.

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." [Q.S. Ar Ra'd: 28]

Maka dari itu, marilah kita berusaha melapangkan hati orang lain (terutama orang-orang yang kita cintai) dengan cara membahagiakannya. Misalnya, apabila saudara kita membutuhkan bantuan maka bantulah dia sesuai dengan kemampuan kita. Bantuan yang kita berikan akan membuat hatinya senang.

Akhirnya, marilah kita berdoa, Ya Allah lapangkanlah untuk kami sebagian berkah-Mu, rahmat-Mu, karunia-Mu, dan rezeki-Mu. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kenikmatan abadi yang tiada terhalang maupun menghilang. [H.R. Bukhari, Ahmad, dan Hakim]

http://ruangpustaka.blogspot.com/2011/07/al-baasith-maha-melapangkan.html

KHASIAT

Bagi yang sedang terlilit hutang diajarkan untuk mendzikirkan “ Ya Ghoniyyu Ya Baasith.” Ghoniyy berarti Maha Kaya Raya, Baasith bererti Maha Melapangkan Hidup.

Ya Baasith Baca 10x setelah solat Dhuha sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian menyapukannya ke mukannya, Inshaa Alah akan dikurniakan rezeki yang tidak putus-putus dan di luaskan ilmunya.


FILSAFAT HIDUP RASULULLAH (SIRI I)

Filsafat hidup Rasulullah adalah sebagai berikut :

1. Pertama : Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat. "Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yang baik itu? Rasulullah menjawab:

Yang artinya: "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain".

Jika ia seorang hartawan, hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati pula oleh tetangga, sanak famili dan juga didermakan untuk kepentingan masyarakat dan agama. Inilah ciri-ciri orang yang baik. Jika berilmu, ilmunya dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Jika berpangkat, dijadikannya sebagai tempat bernaung orang-orang disekitarnya dan jika tanda tangannya berharga maka digunakan untuk kepentingan masyarakat dan agama, tidak hanya mementingkan diri dan golongannya sendiri.

Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan kata lain orang baik adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan bermanfaat.

Sebaliknya kalau ada orang yang tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri, berarti orang itu jelek. Adanya orang seperti itu tidak merubah keadaan dan perginyapun tidak merugikan masyarakat.

Jadi filsafat hidup Rasulullah SAW menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita sebagai manusia untuk memegang filsafat hidup. Orang yang hanya menanam rumput untuk makanan ternak ia akan mendapatkan rumput tapi padinya tidak dapat, sebaliknya orang yang menanam padi, ia akan mendapatkan padi dan sekaligus mendapatkan rumput, karena rumput tanpa ditanam akan tumbuh sendiri. Begitu juga dengan kita yang hidup ini, kalau niat dan motivasinya sekedar mencari rumput (uang) iapun akan memperolehnya, tetapi tidak dapat padinya atau tidak akan memperoleh nilai ibadah dari seluruh pekerjaannya.

Oleh karena itu dalam menjalankan kehidupan, niatkan untuk ibadah dengan suatu keyakinan bahwa pekerjaan dan tempat kerja kita, kita yakini sebagai tempat mengabdi kepada Nusa, Bangsa dan Negara, dan sebagai upaya menghambakan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian maka setiap hendak berangkat ke tempat bekerja berniatlah beribadah, Insya Allah seluruh pekerjaan kita akan bernilai ibadah, dan mendapatkan pahala.

Alangkah ruginya orang yang hidup ini niatnya hanya mencari "rumput" walau hal itu penting, tetapi kalau niatnya hanya itu saja, orang tersebut termasuk orang yang rugi, karena ia tidak akan mendapatkan nilai ibadah dari pekerjaannya.

Yang namanya ibadah bukan hanya shalat, zakat, puasa atau membaca Al-Qur'an saja, tetapi bekerja, mengabdi kepada masyarakat, Negara dan Bangsa dengan niat Lillahi Ta'ala ataupun ibadah. Hal ini penting untuk diketahui, karena ada yang berfilsafat: Kalau ada duitnya baru mau kerja, kalau tidak ada duitnya malas bekerja.

Oleh : Al-Ustadz Drs. Burhanuddin

https://www.facebook.com/pages/Islamic-Articles/398821230148428

Tazkirah Jumaat 27 Dis. 2013 (24 Safar 1435) : KETENTUAN ALLAH DAN PERANCANGAN ALLAH ADALAH TERBAIK, TIDAK SEMPURNA IMAN JIKA HATI IBU BAPA TERGURIS, TABUNG MANGSA BANJIR SMS 13999

Tazkirah Jumaat
27 Dis. 2013 (24 Safar 1435)


KETENTUAN ALLAH DAN PERANCANGAN ALLAH ADALAH TERBAIK

Tentu setiap orang daripada kita mesti ada perancangan kan? dan amat jarang sekali perancangan itu menepati kehendak kita jikalau tidak pada kehendak Allah. Memang, kita mempunyai perancangan demi perancangan untuk meneruskan cebisan hidup yang telah diamanahkan oleh Allah swt. Sebaik-baik perancangan adalah memohon keredhaan Allah swt, kerana perancangan Allah adalah sebaik-baik perancangan. Jadi apa yang ditentukan oleh Allah kita hendaklah redha dan ikhlas menerima walaupun kita rasa sukar, insyaAllah akan jadikan lebih mudah untuk kita. Mungkin kita tidak tahu kebaikan di sebalik ketentuan Allah dan juga mungkin kita tidak tahu keburukan disebalik kehendak kita.

Yakinlah bahawa semua ketentuan Allah itu adalah baik. Ujian itu pasti ada kemuslihatan yang tersembunyi untuk setiap kita. Pilihan Allah untuk kita adalah yang terbaik, cuma kita tidak atau belum mengetahuinya. Bila berlaku nanti, barulah kita tersedar, ya Allah mujur Kau takdirkan begitu. Kata arifbillah (orang yang mengenal Allah), “sekiranya kita merasakan kasih sayang Allah itu terpisah apabila DIA menguji kita, itu petanda tumpulnya akal, butanya mata hati.”

Dalam Al-Quran

Kita mempunyai buku panduan iaitu Al-Quran, jadi Al-Quran adalah rujukan dan panduan terbaik untuk umat manusia meneruskan kehidupan. Jadi Dalam Al-Quran sudah menyatakan masalah ini 1400 tahun dahulu lagi sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 216 bermaksud,

“dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu, dan (ingatlah), Allah jualah yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya.”

Akhir Kata

Oleh yang demikian, beranggapan baiklah kita dengan segala ketentuan Allah. Sememangnya di sana telah ditakdirkan yang terbaik untuk kita semua. Percayalah Dialah Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha Perkasa.

https://www.facebook.com/pages/Islamic-Articles/


TIDAK SEMPURNA IMAN JIKA HATI IBU BAPA TERGURIS

Hubungan kekeluargaan adalah satu usaha untuk membentuk masyarakat Islam yang berkualiti. Dalam hubungan ini, kepentingan setiap individu terjamin apabila setiap anggotanya saling sayang menyayangi, melindungi dan ingat-mengingati antara satu sama lain. Ini bukan sahaja dapat menjamin kepentingan dalam setiap ahli dalam keluarga tersebut malah juga dapat membantu dalam memupuk lagi kasih sayang antara ahli keluarga yang telah terjalin.

Allah s.w.t berfirman dalam surah an-Nisa’, ayat 1, bermaksud: “Dan takutlah kepada Allah yang minta-meminta kamu dengan nama-Nya dan (takutlah akan memutuskan) silaturrahim. Sesungguhnya Allah mengawasi kamu.”

Ibu bapa mempunyai kedudukan mulia di mata Allah. Ibu bapa juga adalah orang yang paling hampir dengan kita dari aspek ikatan kekeluargaan dan pertalian darah. Selayaknya ibu bapa menerima penghargaan atau ganjaran yang paling besar dari Allah sebagai orang yang harus dihormati kerana jasa yang mereka taburkan sejak kita dalam kandungan sehingga dewasa.

Malah, sehingga kita mati sekaki pun, jasa dan pertalian darah antara kita dan ibu bapa tidak akan pernah putus. Iman seseorang juga tidak akan sempurna sepenuhnya jika mencalarkan kebeningan hati ibu bapa kita.

Begitu juga bila berbicara mengenai jasa dan pengorbanan ibu bapa yang tidak dapat dibalas dengan apa jua perkara.

Pernah diceritakan pada zaman nabi mengenai jasa seorang ibu membesarkan anaknya.

Dimana kisah ini berlaku ketika Abdullah Umar melakukan tawaf di Baitullah dan terdapat seorang pemuda yang berasal dari Yaman memikul ibunya dan bertawaf dalam keadaan cuaca yang sangat panas. Peluh mengalir di wajahnya, dia kelihatan begitu keletihan.

Pemuda tersebut berjumapa dengan Ibnu Umar dan bertanya kepada Ibnu Umar: “Apakah menurutmu aku telah membayar segala jasa ibuku atas apa yang telah ibuku lakukan untukku selama ini?”

Ibnu Umar menjawab: “Demi Allah, tidak walaupun satu nafasnya.”

Selain ibu bapa, kita juga harus menjaga silaturahim sesama jiran. Jiran tetangga adalah kerabat paling hampir dengan keluarga kita. Malah, hubungan rapat dan mesra yang terjalin kadangkala melebihi sanak-saudara yang mempunyai pertalian darah dengan kita.

Allah memerintahkan manusia supaya berlaku baik terhadap jiran tetangga, sama ada jiran tetangga yang dekat atau jauh. Ini jelas sebagaimana firman-Nya dalam surah an-Nisaa’, ayat 36, bermaksud: “Dan hendaklah kamu beribadat kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa jua; dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapa dan kaum kerabat dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan jiran tetangga yang dekat dan jiran tetangga yang jauh dan rakan sejawat dan orang musafir yang terlantar dan juga hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong takbur dan membanggakan dirinya.”

http://kisahtazkirah.blogspot.com/


TABUNG MANGSA BANJIR SMS 13999

Sistem tabung SMS 13999 yang telah dilancarkan untuk membantu meringankan beban mereka yang menjadi mangsa kepada bencana banjir yang sedang terjadi pada waktu ini. Kepada yang ingin menderma anda boleh melakukan dengan cara hantarkan derma melalui SMS dengan cara Taip : BANJIR kepada 13999. Derma boleh dibuat dengan Amuan RM1/RM3/RM5/RM10/RM15 DAN RM20.

CONTOH: BANJIR 1 untuk amaun RM1 dan hantarkan kepada 13999

Selamat Tahun Baru 2014